Bagian 1 : PERJALANAN KOPI

“kuat dilakoni, lek ra’ kuat ditinggal ngopi”, penggalan lirik lagu bahasa Jawa Via Vallen yang nge-hits beberapa waktu lalu ini memiliki makna “jika kuat ya dijalani, jika tidak kuat ya ditinggal minum kopi saja”, sempat menjadi jargon yang sungguh merakyat. Makna lagu tersebut sepertinya memberi suatu anjuran dimana jika kita berputus asa, minum kopi adalah solusinya. Minum kopi sepertinya bisa menjadi jawaban untuk menghadapi suasana disaat kita membutuhkan ruang sejenak untuk menenangkan hari kita yang begitu penat. Tak diragukan lagi tiada cara yang lebih baik untuk menghadapi hari selain dengan kopi. Kemunculan kenikmatan khas lewat sruputan meminum minuman cairan hitam pekat yang berasal dari seduhan bubuk kopi benar-benar membuat “hari-mu lebih asyik”, setidaknya itu kesan yang selalu coba ditampilkan oleh iklan-iklan kopi yang ada di pasaran.

Kegiatan minum kopi setiap hari adalah kegiatan yang sungguh unik di belahan dunia manapun. Minum kopi adalah suatu kebiasaan yang membudaya tanpa ada rencana, hingga terjadilah suatu deskripsi yang terdiagnosa secara otomatis, saat seseorang kehilangan fokus pasti salah satu solusi yang ada adalah minum kopi, “sudah ngopi, …ayuk ngopi.”

Sebenarnya bagaimana cerita jelasnya petualang dari si Kopi ini, sang biji hitam pekat, yang selalu membuat kita terjaga.

Karena sering ngopi akhir-akhir inilah kenapa saya begitu penasaran tentang cerita kopi. Membuat saya begitu tertarik untuk mencari berbagai informasi tentang kopi. Saya yakin bagi anda yang baru saja mengenal kopi dan menikmati beraneka varian sajian kopi, atau bagi anda yang hanya antusias menikmati kopi dari seduhan bubuk biji aslinya, atau anda yang pecinta kopi yang sangat pemilih antara kopi dengan full-caffein atau de-caff coffee, anda pasti setuju bahwa kopi adalah lebih dari kebiasaan meminum seduhan kopi, tetapi juga suatu budaya, gaya hidup, ekonomi, seni, sains dan passions. Demikianlah bagaimana kopi menjadi bagian dari makna sosial baru pada jaman ini.

Biji Kopi

Biji hitam yang mengkilat ini berasal dari biji buah dari tanaman yang selalu dipangkas pendek untuk memudahkan pemanenannya. Ketinggian pohon kopi bisa mencapai 9 meter, dengan memiliki bunga putih yang menandakan bahwa tanaman akan menumbuhkan buah kopinya. Buah penghasil biji kopi disebut dengan coffee cherry atau coffee berry, dengan bentuk bulat sekilas seperti anggur, ketika masih mentah berwarna hijau dan berlahan berubah warna menjadi merah, keunguan, atau kekuningan saat matang. Untuk mendapatkan buah kopi yang matang pohon harus menunggu 8-12 bulan lamanya. Pohon kopi akan berproduksi setelah 8 tahun.

Fakta unik tentang biji kopi adalah 5% dari banyaknya biji kopi di seluruh dunia memiliki biji tunggal. Buah kopi yang memiliki biji tunggal ini sebenarnya berasal dari proses mutasi alami dari buah kopi itu sendiri. Biji kopi mutasi ini disebut dengan Peaberry atau Caracol yang berarti ‘keong’ dalam bahasa Spanyol. Rasa Peaberry dikenal manis dengan aroma khas, dan Peaberry didapat dari sortiran manual, karena unik dan tidak mudah mendapatkannya, Peaberry dibandrol harga yang sangat tinggi di pasaran.

Biji kopi didapat dari hasil ekstraksi biji mentah dimana bagian buahnya dibuang. Tapi ternyata ada beberapa Perkebunan akan mengolah buah kopi  untuk dijadikan jus. Menurut cerita rasa jus daging buah kopi mirip jus mangga dengan aroma melati. Bahkan ada yang mengolah daging buah kopi dengan menjemurnya sampai kering untuk dijadikan teh herbal, Cascara.

Tumbuhan kopi di dunia tersebar di belahan bumi yang dikenal dengan sebutan “The Bean Belt”, suatu region sebaran negara penghasil kopi yang jika ditarik garis horizontal akan membentang dari Meksiko (Amerika Tengah) hingga Papua Nugini.

Ada 6000 spesies kopi yang telah teridentifikasi, dan 2 spesies yang paling dikenal dan banyak dikonsumsi adalah kopi cherry Arabica dan Robusta.

Kopi Arabica adalah kopi asli berasal dari spesies tanaman kopi yang pertama kali ditemukan di Ethiopia. 70% kopi yang dikonsumsi di dunia adalah kopi berjenis Arabica. Rasa kopi yang dihasilkan memiliki rasa yang halus dan lembut beraroma. Kopi jenis Arabica memiliki kafein berkadar rendah dengan bentuk biji lonjong. Penanaman biji kopi Arabica tidaklah mudah, mengingat dibutuhkan suhu Perkebunan dataran tinggi, dan tanaman kopi Arabica sangat sensitif dengan perubahan cuaca. Karena proses penanaman yang tidak mudah dan memerlukan biaya mahal inilah yang menjadi alasan kenapa kopi Arabica memiliki harga yang tinggi.

Sementara kopi Robusta adalah jenis kopi yang merajai 30% dari seluruh komoditi di dunia. Meski demikian sifat tanaman kopi robusta yang tahan cuaca maupun hama menjadikan kopi ini lebih populer di Perkebunan. Kopi Robusta adalah bahan utama dari pembuatan kopi instant. Dengan bentuk biji yang bulat dan mengandung kafein lebih banyak, yaitu lebih dari setengah kandungan kafein kopi jenis Arabica, kopi Robusta memiliki rasa lebih keras dan pahit.

Saya bukanlah termasuk penggemar kopi, tetapi dengan banyaknya pilihan kreasi minuman berbahan dasar kopi saat ini, terus terang kegiatan minum kopi yang meski hanya sesekali, sungguh memberi kekayaan rasa untuk saya nikmati. Dari menikmati kopi saya bisa memahami segi ekonomisnya betapa kopi berkontribusi terkait munculnya prospek keuangan yang menjanjikan. Saya bisa memahami dari segi budayanya, kopi itu universal, siapa sih yang ada di dunia ini yang tak kenal kopi. Kopi memberi pemahaman seni, yang paling sederhana adalah fenomena dimana kopi produknya muncul dengan dibarengi berbagai persepsi estetika tidak hanya dari segi rasa, tetapi juga dari cara penyajiannya. Kopi adalah sains, diakui bahwa ilmu kopi bisa mengarah ke manapun bahkan bidang Kesehatan. Saya pernah mendengar, jika seseorang sudah terbiasa minum kopi, dimungkinkan orang tersebut berumur panjang, karena kopi melatih jantung untuk lebih aktif. Kopi adalah passions, untuk alasan terkait kata yang satu ini, saya yakin anda bisa memahaminya seperti saya.

To be continued ………

June 6th, 2024

19:14

By N.

Leave a comment

I’m IKA

PROLOG
My name is Ika Nurfanis Anggraini, and this is my blog. It has been made as my private journal which is containing my perspectives toward any materials relate to education and lifestyle. This blog is the way myself expressing ideas. My writings are based on books, podcasts, and my personal experiences. These, I lead as my efforts in maintaining personal growth mindset.

Let’s connect

Design a site like this with WordPress.com
Get started